Anak Autis: Janin beresiko autis


Hamil adalah sesuatu yang sangat indah bagi seorang wanita , tapi hamil dengan jarak kelahiran yang terlalu dekat tentu akan menjadi masalah mulai dari biaya hingga jaminan kesehatan sang ibu termasuk kesehatan dan keselamatan janin yang bisa dimungkinan terkena autis. Anda sebaiknya membaca artikel mengenal dan menangani anak autis ini agar anda memiliki wawasan luas mengenai autis sehingga bisa lebih menjaga diri terutama ketika hamil karena anda wajib melindungi janin anda.

Sebaiknya rencanakan waktu kehamilan Anda dengan baik-baik, karena peneliti menemukan bahwa wanita yang hamil lagi dalam waktu kurang dari 1 tahun setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko bayinya mengalami autisme.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang dikandung oleh ibu yang baru saja melahirkan dengan jarak kurang dari 1 tahun bisa tiga kali lebih mungkin mengalami gangguan perkembangan.

Anak Autis: Pengobatan semprot hormon oxytocin


Saat ini , para ilmuwan terus menerus berjuang untuk anak autis! Mereka terus menerus menciptakan terobosan baru untuk pendeteksian awal dan pengobatan praktis bagi anak autis. Dan salah satunya adalah sebuah semprotan hidung yang mengandung hormon oxytocin diciptakan khusus oleh peneliti untuk membantu penderita autis agar bisa lebih bersosialisasi.

Peneliti melakukan studi terhadap 13 orang autis, baik yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi maupun rendah. Partisipan yang menghirup spray (semprotan) itu dilaporkan lebih bisa berinteraksi dengan lainnya daripada partisipan yang tidak menghirup spray.

Penderita autis memang diketahui kesulitan dalam berkomunikasi, khususnya melakukan kontak mata. Tapi dengan menambahkan hormon oxytocin pada tubuhnya, hal itu bisa diatasi. Oxytocin diketahui sebagai kunci untuk meningkatkan sikap sosialisasi dan pengertian.

"Penambahan hormon oxytocin membuat penderita autis tingkat tinggi sekalipun, bisa merespons orang lain dan menunjukkan perilaku yang lebih bersosialisasi," kata Elissar Andari dari the Institutes des Science Cognitive seperti dilansir Telegraph.

Anak Autis: Deteksi awal dengan test urine


Menangani anak autis lebih baik dimulai sejak usia dini , agar terbentuknya pelatihan berkomunikasi bisa dimulai sejak awal sehingga lebih mudah. Mendeteksi anak autis tidaklah gampang. Si anak harus melewati tes psikologis yang panjang mulai dari interaksi sosial, komunikasi, uji keterampilan hingga tes fisik.

Tapi tak lama lagi, deteksi anak autis bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dengan hanya menguji beberapa tetes air seni seperti layaknya tes kehamilan.

Ilmuwan kini tengah menyempurnakan penggunaan tes urine untuk deteksi anak autis yang diharapkan sudah bisa diterapkan penggunaannya secara luas pada tahun 2015. Dari tes ini bisa diketahui 'ya' atau 'tidak' anak terkena autis.

Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari Imperial College London dan University of South Australia ini, adalah terobosan baru yang sangat membantu penegakkan diagnosis autis dengan cara yang mudah.

Anak Autis: Dari tahun ke tahun semakin meningkat


Dibandingkan 10 tahun yang lalu maka fenomena anak autis jauh berbeda dengan sekarang. Dulu ketika kita melihat anak autis , seakan-akan hal yang asing dan aneh namun kini kondisi tersebut menjadi umum karena memang trend peristiwa anak terkena autis semakin menaik. Kenaikan jumlah angka penderita autis sungguh mencengangkan. Bagaimana tidak, rasio anak yang terkena autis semakin banyak dengan perbandingan 1 dari 100 anak terdiagnosa positif autis.

Jika anda ingin memahami lebih detail tentang autis , silahkan klik link ini Autis - Pengertian , Ciri dan penanganannya. Artikel tsb bisa anda gunakan sebagai informasi dasar mengenai dunia anak autis , mengingat rasio anak terkena autis 1:100 maka sudah sewajarnya jika autis menjadi suatu hal yang wajib dipahami oleh orang tua yang baru memiliki anak/bayi.

Berdasarkan laporan berita dari Institute Nasional Kesehatan Mental dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, didapatkan bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup besar dalam jumlah anak yang didiagnosis mengalami autis.