Diare: Pengertian - Penyebab - Gejala - Pencegahan dan Pengobatan

Anak kecil sangat mudah terkena diare , karena masih lemahnya organ pencernaan mereka sehingga untuk mengolah makanan yang melebihi ukuran mereka maka akan mudah terjadi gangguan diare. Diare sangat mudah muncul di tempat-tempat yang kurang higienis yang menulari sumber penyakit diare melalui makanan oleh sebab itu sudah sepatutnya makanan dan kehigienisan tempat serta lingkungan menjadi perhatian utama para orang tua agar sang anak terhindar dari penderitaan diare.

Pengertian Diare
Penyakit Diare biasa disebut dengan kata "mencret" atau diarrhea dalam bahasa inggris,  Diare adalah sebuah gangguan pada pencernaan di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair dan terjadi dalam 24 jam sedikitnya 3-7 kali.

Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.

Diare akut
Diare Akut adalah Diare yang terjadi sampai dengan 7 hari, kemudian diare berlanjut atau berlangsung hingga 8-14 hari dan dikatakan sebagai Diare Kronis jika terjadi lebih dari dua minggu, di Indonesia lebih banyak diare akut dibandingkan diare kronis yang menyerang penderitanya.


Diare pada bayi
Diare pada bayi kebanyakan terjadi karena konsumsi susu , bisa jadi susu yang dikonsumsi tidak cocok , bukan takaran si bayi , mengkonsumsi susu yang sudah terkontaminasi dengan udara (meski susu yang udah di campur air dimasukkan dalam lemari es ) dan atau menggunakan botol susu yang kurang bersih dalam proses pencuciannya sehingga masih ada kuman yang menempel.

Seringkali bayi yang tidak diberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan memiliki resiko untuk menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar. Dalam ASI mangandung antibodi yang dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti Sigella dan V. Cholerae.

Diare pada anak
Diare pada anak seringkali terjadi karena salah makan atau akibat jajan makanan yang kurang sehat dan higienis. Diare pada anak terjadi karena diare ditularkan dengan berbagai cara yang biasa disebut 4F:
  • Finger (jari) : Sudah jamak jika balita atau anak-anak kecil sangat suka memasukkan jarinya kedalam mulut dan atau mengisap jempol. Pada saat itulah kemungkinan besar dapat terjadinaya kontaminasi virus , kuman , bakteri , parasit dan micro-organisme lainnya.
  • Food (makanan) : Makanan atau susu yang sudah terlalu lama terkena udara , makanan yang dimasak tidak matang , makanan yang berada di tempat yg tidak higienis adalah tersangka terjadinya diare pada anak.
  • Feces (fasesan/tinja) : Feces adalah kotoran yang berisi penyakit , oleh sebab itu wajib dibersihkan dengan benar-benar bersih karena menjadi sumber penyakit.
  • Fly (lalat) : Lalat banyak hinggap ditempat-tempat kotor seperti tempat sampah , makanan yang tidak ditutup rapat sangat mudah dihinggapi oleh lalat sehingga terjadi perpindahan sumber penyakit dari sampah ke makanan. Dan ini perlu diwaspadai dan diperhatikan karena menjadi sumber terjadinya diare kepada anak.
Penyebab Diare
Diare pada anakdisebabkan sebagian besar oleh infeksi rotavirus sekitar 90%,dan 10% sisanya disebabkan oleh bakteri,kuman,virus,jamur dan alergi pada makanan tertentu bisa juga keracunan makanan. Pada umumnya memakan secara berlebihan terlebih makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus adalah salah satu penyebab diare juga karena membuat kinerja usus berlebihan. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.

Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.

Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu. Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.

Gejala Diare
Gejala utama dari diare adalah buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan, dehidrasi, mual dan muntah. Tetapi gejala lainnya yang dapat timbul antara lain pegal pada punggung,dan perut melilit sering berbunyi.

Pencegahan Diare
Sebuah vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah penderita diare. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.

Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi Cochrane menemukan bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan lembaga dan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan tingkat kejadian yang signifikan pada diare.

Perawatan Penderita Diare
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir . Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
  • Diare pada balita
  • Diare menengah atau berat pada anak-anak
  • Diare yang bercampur dengan darah.
  • Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
  • Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya seperti sakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
  • Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
  • Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.
Pengobatan Diare
Beberapa cara penggulangan diare antara lain:
  • Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya dan dalam beberapa kasus yang langka dapat berakibat fatal (keracunan air).
  • Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan jangan makan atau minum terlalu cepat.
  • Cairan intravenous: kadangkala, terutama pada anak-anak, dehidrasi dapat mengancam jiwa dan cairan intravenous mungkin dibutuhkan.
  • Terapi rehidrasi oral: Meminum solusi gula/garam, yang dapat diserap oleh tubuh.
  • Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi penyebaran penyakit.
Diare berkaitan erat dengan cara hidup sehat , selama kita menjaga diri dari hal-hal yang tidak menyehatkan maka InsyaAllah kemungkinan terjadinya diare dapat kita minimalisir.