Anak Autis: Kenapa mereka sulit berkomunikasi?


Salah satu ciri anak autis yang paling mencolok adalah , mereka cuek , diam , asyik sendiri tidak perduli dunia sekitarnya dan susah diajak berkomunikasai. Kenapa mereka susah diajak berkomunikasi? Kenapa penderita autis terlihat sangat tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Kini peneliti menemukan penyebab kenapa penderita autis harus berjuang keras dalam lingkungan sosialnya. Namun sebelum anda melanjutkan membaca artikel ini , ada baiknya anda membaca artikel Anak autis - Penjelasan lengkap tentang autis ini agar wacana yang dibangun ketika memahami artikel ini lebih luas sehingga mudah memahaminya. 

Peneliti dari University of Cambridge yang melakukan penelitian dengan scan otak yang canggih menemukan bahwa ada bagian otak penderita autis yang memang tidak mengenali kesadaran tentang dirinya sendiri. Akibatnya, jangankan untuk berkomunikasi, untuk mengenali kesadaran terhadap pribadinya saja, penderita sudah kesulitan.

Scan otak canggih yang didapatkan peneliti menunjukkan penderita autis terlihat kurang aktif bila terlibat dalam hal pemikiran tentang kesadaran diri. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Brain.


Penelitian ini telah menunjukkan adanya masalah pada penderita autis yaitu dalam hal kesulitan memikirkan sesuatu dan membuat rasa mengenai dirinya sendiri dan orang lain.

Para peneliti menggunakan scan resonansi magnetik fungsional untuk mengukur aktivitas otak dari 66 relawan laki-laki yang sekitar 50 persennya telah didiagnosis mengalami gangguan spektrum autis.

Para relawan ini diminta untuk memberikan penilaian mengenai pikiran dirinya sendiri, opini, preferensi, karakteristik fisik serta diharuskan memberikan penilaian terhadap orang lain.

Dengan melakukan scan terhadap otak para relawan dalam menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, maka peneliti bisa melihat adanya perbedaan aktivitas otak antara penderita autis dengan yang tidak.

Peneliti sangat tertarik mengenai bagian dari otak yang disebut denganventrodial pre-frontal cortex (vMPFC) yang dikenal aktif ketika seseorang berpikir mengenai dirinya sendiri.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa otak autis harus bekerja keras dalam memproses informasi mengenai dirinya sendiri, sedangkan untuk menjelajahi interaksi sosial dengan orang lain diperlukan usaha yang lebih keras lagi," ujar Michael Lombardo dari University of Cambridge, seperti dikutip dari BBC.

"Kita tahu banyak penderita autis sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang lain dan membangun pertemanan, ini dikarenakan mereka mengalami kesulitan dalam mengenali dan memahami pikiran serta perasaan orang lain," ujar Dr Gina Gomez de la Cuesta dari National Autistic Society.

Namun dari berbagai testimoni yang ada , cara komunikasi anak autis bisa dibangun dari hal-hal mendasar yang memiliki "minat ketertarikan awal" bagi sang penderita salah satunya adalah melalui melukis , mengetik atau berkomunikasi dengan hewan peliharaan. Pola-pola tsb sekarang menjadi pola terapi bagi anak autis yang sudah diimplementasikan di penjuru dunia.