Anak Autis: Merkuri dalam vaksin biang autis?


Benarkah merkuri dalam vaksin adalah tersangka terjadinya autis pada anak? Hal ini sudah terlanjur menjadi pemahaman banyak orang sehingga tak jarang ditemui seorang ibu yang tidak memperkenankan anaknya mendapatkan vaksin. Sebelum anda ikutan memvonish sebaiknya anda memahami lebih mendalam apa itu autis... silahkan baca disini Deskripsi autis dan gejala-gejalanya.

Beberapa vaksin untuk anak-anak diketahui mengandung thimerosal yang diduga dapat menyebabkan autis. Tapi studi terbaru menunjukkan bahwa thimerosal tidak terbukti meningkatkan risiko autis.

Thimerosal adalah salah satu bahan pengawet yang berbasis merkuri dan sampai saat ini masih banyak ditemukan dalam vaksin. Dan studi ini menunjukkan bahwa anak-anak yang terpapar thimerosal melalui vaksin atau ibunya menerima vaksin saat hamil tidak mengembangkan autisme.

"Penelitian ini seharusnya dapat meyakinkan orangtua untuk tetap mengikuti jadwal imunisasi yang sudah direkomendasikan," ujar Dr Frank Destefano, direktur Immunization Safety Office, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, seperti dikutip dari Reuters.



Keprihatinan mengenai kaitan antara vaksin dan autisme pertama kali muncul lebih dari satu dekade lalu oleh seorang dokter di Inggris, yaitu Andrew Wakefield. Namun hasil penelitiannya hingga kini masih menjadi perdebatan oleh para ilmuwan di seluruh dunia.

Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang bisa menunjukkan hal tersebut, dan hasil ini justru akan menakut-nakuti para orangtua dan membuatnya menghidari vaksin yang seharusnya dianjurkan untuk anaknya.

Sebagian besar ilmuwan menganggap gangguan perkembangan autisme kemungkinan dipengaruhi oleh faktor gen. Gangguan spektrum autisme berkisar dari sindrom Asperger ringan hingga keterbelakangan mental parah.

Dan ketika seorang anak terpapar thimerosal sebelum kelahiran atau setelah anak tersebut lahir, tidak ada peningkatan risiko dari setiap jenis gangguan spektrum autisme.

Dr Michael J Smith, seorang dokter anak dari University of Louisville School of Medicine di Kentucky menuturkan angka autisme akan terus mengalami kenaikan meskipun thimerosal telah dihapus dari beberapa vaksin untuk anak-anak.

"Ini merupakan studi yang sangat menyakinkan, data ini menunjukkan bahwa Anda bisa menerima vaksin thimerosal dan tidak peduli dengan hal tersebut. Karena tidak ada bukti yang dapat dipercaya mengenai hubungan antara vaksin dan autisme," ujar Dr Michael J Smith.

Nah , gimana pendapat ayah bunda sekarang? Silahkan komen ya dibawah ini...